Apa itu soft drink, Penyakit yang ditimbulkan soft drink, Dampak meminum soft drink
Soft Drink adalah minuman berkarbonasi (minuman bersoda), yang diberi bahan tambahan perasa, pemanis, dan zat lainnya.
Kandungan Soft Drink :
Carbonated water (air soda)
Sekitar 85 % di dalam air soda, terdapat kandungan gas berupa karbon dioksida (CO2).
Sekitar 85 % di dalam air soda, terdapat kandungan gas berupa karbon dioksida (CO2).
Bahan pemanis
Pemanis buatan yang sering dipakai dalam soft drink ialah aspartam. Aspartam dibentuk dari perpaduan asam aspartat dengan fenilalanin dan bersifat 200 kali lebih manis dari gula.
Pemanis buatan yang sering dipakai dalam soft drink ialah aspartam. Aspartam dibentuk dari perpaduan asam aspartat dengan fenilalanin dan bersifat 200 kali lebih manis dari gula.
Bahan perasa
Bahan perasa terdiri
dari bahan perasa alami dan bahan perasa buatan, misal rasa stroberi, ornge dll
.
Asam
Asam berperan dalam
menambah kesegaran dan kualitas pada soft drink. Asam yang dipergunakan yaitu
asam sitrat dan asam fosfor.
Kafein
Kafein berperan dalam
meningkatkan rasa yang terkandung dalam soft drink. Kafein yang terkandung
dalam soft drink berjumlah ¼ sampai ⅓ dari jumlah kafein yang terkandung dalam
kopi.
Pewarna
Pewarna bersamaan dengan
gas CO2 merupakan bagian dari karakteristik
soft drink. Pewarna terdiri
dari pewarna alami dan pewarna buatan yang dapat
digunakan.
Penyakit Akibat
Mengkonsumsi Soft Drink
1.
Kelebihan Berat Badan
(Overweight) dan Obesitas
Kelebihan berat badan
ini disebabkan pengaruh mengkonsumsi pemanis buatan yang berlebihan yang
menyebabkan intoleransi. He et al (2010)
melakukan studi intervensi berupa pengurangan 1,5 kaleng konsumsi soft drink
setiap minggu selama satu tahun dan didapati hasil bahwa anak mengalami
penurunan terhadap berat badan dan obesitas sekitar 7,7%.
2.
Karies Gigi
Kandungan asam dan gula
dalam soft drink memiliki potensi untuk menimbulkan karies gigi dan erosi
lapisan enamel (Cheng et al, 2008). Asam terutama asam fosfor sebagai penyebab
kehilangan total enamel gigi. Asam fosfor menurunkan pH saliva dari 7,4 menjadi
suasana asam. Agar dapat meningkatkan level pH kembali di atas 7, tubuh akan
berusaha menarik ion kalsium dari gigi sehingga lapisan enamel gigi menjadi sangat
berkurang, ditandai dengan gigi yang terlihat berwarna kekuningan (Valentine,
2002).
3.
Diabetes
Pada penelitian hewan,
konsumsi fruktosa dapat menimbulkan resistensi insulin, impaired glucose
tolerance, hiperinsulinemia, hipertriasilgliserolemia, dan hipertensi (Wolff
dan Dansinger, 2008). Keadaan-keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya diabetes.
Dalam suatu studi yang melibatkan 91249 wanita dan dilakukan selama delapan
tahun, terjadi peningkatan dua kali lipat penyakit diabetes pada mereka yang
mengonsumsi satu atau lebih soft drink per hari dibandingkan dengan yang mengonsumsi
kurang dari satu soft drink per bulan (Vartanian et al, 2007).
4.
Osteoporosis
Konsumsi soft drink
telah menggantikan konsumsi susu, dengan jumlah
konsumsi susu menjadi 1½ gelas susu per hari pada remaja putra dan
kurang dari satu gelas per hari pada
remaja putri (Robert dan William, 2000).
Studi yang dilakukan
pada anak berusia 3 sampai 15 tahun dengan fraktur tulang hebat memiliki
tingkat kepadatan tulang yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh asupan
kalsium yang rendah, pengurangan kalsium untuk mengembalikan pH saliva normal.
Dampak meminum Soft Drik
pada tubuh
1. Menguras kadar air
dalam tubuh.
Softdrink seperti
diuretik yang malah menghisap kadar air didalam tubuh. Pemrosesan gula tingkat
tinggi dalam softdrink dapat diatasi dengan cara meminum 8-12 gelas air untuk
setiap botol softdrink yang diminum.
2. Tidak bisa
menghilangkan rasa haus
Ini disebabkan softdrink
bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke
dalam tubuh kita terus - menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis,
sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat serius.
3. Menghancurkan mineral
penting dalam tubuh
Softdrink terbuat dari
air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan
mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium,
kalsium), osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi.
4. Mempengaruhi
pencernaan.
Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat.
0 comments