Mengobati
tekanan darah tinggi dengan obat antihipertensi dapat mengurangi risiko Anda
terkena serangan jantung, stroke dan gagal jantung, tetapi pendekatan saat ini
untuk pengobatan tidak dapat memulihkan semua kerusakan sebelumnya atau
mengembalikan risiko penyakit kardiovaskular ke tingkat ideal, menurut studi
terbaru.
Penelitian
yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association itu berusaha untuk
mengetahui apakah pengobatan hipertensi yang efektif bisa menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular seperti pada orang yang selalu memiliki tingkat tekanan
darah yang ideal.
“Hasil terbaik terlihat pada mereka yang selalu memiliki tingkat
tekanan darah ideal dan tidak pernah memerlukan obat,” kata Donald Lloyd-Jones,
MD, ketua Departemen Preventive Medicine di
Fakultas Kedokteran Northwestern University dan penulis senior studi tersebut .
“Mereka yang dirawat dengan obat-obatan dan mencapai tingkat ideal masih
berisiko dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki tekanan darah
ideal yang tidak pernah memerlukan perawatan. Dan, tentu saja, penderita
tekanan darah tinggi yang tidak diobati atau tidak terkontrol berisiko lebih
besar. ”
Dia
menekankan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dengan obat antihipertensi
tetaplah sangat penting untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular secara
signifikan pada orang dewasa setengah baya dan lebih tua.
Temuan
baru ini sangat menyarankan adanya upaya yang lebih besar untuk menjaga tingkat
tekanan darah pada orang dewasa muda untuk menghindari peningkatan tekanan
darah dari waktu ke waktu yang akhirnya mungkin memerlukan pengobatan.
“Fokus
lebih besar pada gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat dengan lebih banyak
buah dan sayuran dan asupan natrium lebih rendah serta beraktivitas fisik
secara teratur, adalah cara terbaik untuk mencegah tekanan darah tinggi tanpa
menggunakan obat-obatan,” kata Dr Lloyd-Jones .
Dalam studi tersebut para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran
Northwestern menganalisis data dari hampir sembilan ribu peserta studi Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA)
dan Coronary Artery Risk Development in Young Adults(CARDIA). Mereka
menemukan bahwa peserta MESA yang mengambil obat antihipertensi (semua berusia
50 tahun atau lebih di awal studi) dengan hipertensi yang terkontrol (<120 /
<80 mm Hg), masih memiliki dua kali risiko kejadian penyakit kardiovaskular
dalam sembilan setengah tahun ke depan dibandingkan dengan peserta yang
memiliki tingkat tekanan darah rendah yang sama tanpa pengobatan.
Orang
dewasa setengah baya dengan tekanan darah yang terkontrol oleh obat telah
memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi di masa dewasa muda
dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah ideal tanpa obat.
Akibatnya, mereka memiliki risiko lebih tinggi secara signifikan dari kerusakan
organ-organ, yang diukur dengan massa ventrikel kiri, fungsi ginjal dan adanya
kalsifikasi arteri koroner.
Penelitian
selanjutnya masih diperlukan untuk menyelidiki apakah pengobatan lebih dini
dengan obat bisa menghilangkan kenaikan risiko penyakit kardiovaskular yang
ditemukan dalam penelitian tersebut, kata penulis.
Sumber:
“Cardiovascular Disease
to Ideal Levels?: The Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA)
Study and the Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA)”, J Am Heart Assoc.
2015; 4: e002275 originally published September 21, 2015, doi: 10.1161 /
JAHA.115.002275.
0 comments