Flickr Images

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Popular Posts

Berat Badan Saat Hamil Terkait Autisme?

Posted by Muhammad Singgih Wicaksono Wednesday, March 23, 2016

Penambahan berat badan saat hamil hingga batas tertentu kemungkinan meningkatkan risiko melahirkan anak dengan autisme. Ini merupakan hasil dua penelitian kohort retrospektif dari Utah, Amerika Serikat, di mana ada kaitan positif antara berat badan saat hamil dan bukan sebelum hamil, dengan risiko autism spectrum disorder (ASD).

Dr Deborah A. Bilder, dari University of Utah di Salt Lake City, juga menekankan agar karena hal ini, maka ibu-ibu lantas kekurangan berat badan saat kehamilan yang risikonya juga tidak kalah membahayakan. Dalam penelitian yang dimuat di jurnal Pediatrics, edisi 28 Oktober, sebanyak 128 anak menderita ASD pada kelompok yang terdiri dari 10.920 anak.

Risiko ASD secara signifikan berkaitan dengan berat badan yang dicapai saat hamil. Untuk setiap penambahan 5 pound (sekitar 2,5 kg) odds ratio (OR) sebesar 1,10 (95% confidence interval [CI], 1.03 - 1.17). Sampel kedua sebanyak 288 anak dengan ASD dan 493 saudara kandung yang normal menemukan hal yang hampir sama. Penambahan 3 pound tidak secara signifikan berkaitan.

Peneliti menjelaskan, kemungkinan ada peran hormon dalam terjadinya autisme. Ibu, janin dan plasenta bersama-sama menciptakan lingkungan steroid untuk janin. BMI dan berat badan yang dicapai di masa kehamilan merupakan marker yang mudah diukur untuk penilaian endokrinologi seperti halnya yang dilakukan untuk penelitian lain seperti kanker.

Meskipun penelitian ini tidak untuk membuktikan apakah disregulasi hormon steroid menyebabkan autis, namun bisa menjadi data pendukung untuk hipotesis dan untuk lebih mendorong lagi penelitian tentang fenomena ini.


Ahli neurologi anak dr Max Wiznitzer, dari Ohio yang tidak terlibat dalam penelitian memberikan komentar bahwa hasil studi ini harus disikapi dengan hati-hati. Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah “kaitan” dan bukan “kausal”. Odds ratios 1.10 dan 1.17 menurut Max merefleksikan peningkatan risiko yang sangat kecil. Selain itu perbedaan kedua kelompok (3 dan 5 pound) dianggap tidak terlalu lebar. Akhirnya Max menganggap bahwa hasil studi ini menurutnya tidak signifikan secara klinis.


Sumber : 
Majalah Farmacia

0 comments

Post a Comment