Aspirin yang kita ketahui termasuk
dalam golongan anti-inflamasi non-steroid yang memiliki fungsi penurun panas,
anti-nyeri, dan anti-radang. Disini penulis akan mencoba membahas penggunaan
aspirin sebagai antikoagulan.
Aspirin Cegah Pembekuan Darah
Berulang
Terapi antikoagulan biasa diberikan
pada pasien tromboemboli vena (VTE). Namun terapi antikoagulan tak selalu bisa
diberikan pada pasien tromboemboli vena karena efek samping dalam jangka
panjang. Pemberian antikoagulan selama 6-12 bulan memiliki risiko gangguan
kesehatan yang serius salah satunya perdarahan. Masalahnya jika pengobatan
dihentikan, ada risiko pembekuan darah berulang sampai 10% dalam satu tahun dan
5% untuk tahun berikutnya. Demikian dikatakan Dr. John Simes dari University of
Sidney.
Seberapa besar peran Aspirin
sebagai antikoagulan?
John Simes menemukan cara baru
pengganti antikoagulan dengan aspirin. Penelitian yang melibatkan 1.224 pasien
VTE dilakukan dengan memberikan intervensi berupa 100 mg aspirin selama 2
tahun, diberikan setiap hari. Hasilnya cukup menjanjikan karena aspirin dapat
menurunkan risiko pembekuan darah hingga 42%. Walaupun penemuan ini
menjanjikan, Dr. Simes mencatat bahwa aspirin memang tidak seefektif terapi
antikoagulan. Tetapi aspirin bisa dijadikan terapi alternatif pembekuan darah
yang dapat digunakan dalam jangka waktu lama terutama pada pasien yang tidak
bisa mendapatkan terapi antikoagulan.
Apa keunggualan Aspirin ?
Aspirin memiliki keunggulan di
antaranya harga lebih murah, mudah diperoleh, aman dan familiar untuk pasien
dan petugas medis. Jika biaya menjadi sebuah pertimbangan utama, maka aspirin
merupakan terapi yang sangat berguna. Biaya pengobatan untuk kejadian
tromboemboli vena nantinya akan jauh lebih murah.
Sumber :
Majalah Farmacia
0 comments